- Asisten Deputi Infrastruktur dan Fisik BNPP Rebuplik Indonesi Kunjungan Kerja ke PLBN Long Nawang
- Kunjungan Kerja BPK RI di Kecamatan Kayan Hulu
- Semarak HKG PKK Kecamatan Kayan Hulu Tahun 2025
- Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Long Nawang T.A 2024
- Monitoring Kegiatan Pembukaan Jalan Tani Desa Long Nawang
- WUJUD NYATA KOMITMEN PEMERINTAH DESA LONG BETAOH BERSINERGI DENGAN PEMERINTAH KECAMATAN KAYAN HULU
Profil Singkat Kecamatan

Kecamatan Kayan Hulu merupakan Kecamatan yang jika dihitung dari semenjak kepemimpinan
Belanda yaitu mulai Tahun 1911 sudah ada di Apau Kayan, telah berusia 114
(Seratus Empat Belas) Tahun, adapun
Pemerintahan yang dipimpin oleh Camat dimulai dari Tahun 1966 sampai sekarang,
memang masa yang tergolong cukup lama.
Kecamatan Kayan Hulu adalah
salah satu Kecamatan dalam Wilayah Apau Kayan yang juga termasuk dalam ‘Wilayah
Perbatasan’ di Kabupaten Malinau yang berbatasan langsung dengan Malaysia
(Serawak) di sebelah Barat. Batas-batas lainnya yakni Kecamatan Kayan Hilir
disebelah Utara, Kecamatan Kayan Selatan disebelah Timur dan Selatan. Kayan
Hulu terletak pada posisi
antara 114 35’ 22” -
116 50’ 55” Bujur Timur dan 1 21’ 36’’ - 4
10’ 55’’ Lintang Utara dengan luas daratan 735,40 Km² (Sumber
BPS Kab. Malinau Th.2015)
Kecamatan
Kayan Hulu terdiri dari 5 (Lima ) Desa yakni Desa Long Nawang yang juga
merupakan ibukota Kecamatan, Desa Nawang Baru, Desa Long Temuyat, Desa Long
Betaoh, Desa Long Payau. Kayan Hulu
berada pada ketinggian 611,1 Meter Dari Permukaan Laut (MDPL) dengan topografi
wilayah berupa lembah, perbukitan, dan pegunungan (Sumber BPS Kab. Malinau Th.2015) . dengan topografi dan ketinggian wilayah
seperti itu wilayah ini memiliki suhu udara yang lebih dingin dibandingkan di
ibukota Kabupaten. Jarak dari ibukota Kabupaten mencapai 444 KM. (Sumber BPS
Kab. Malinau Th.2015)
untuk mencapai wilayah ini dari ibukota
Kabupaten hanya dapat dilakukan dengan menggunakan Pesawat Udara dengan tujuan
Bandara Long Nawang dan Bandara Long Ampung Kecamatan Kayan selatan.
Pada awalnya
Kecamatan Kayan Hulu merupakan gabungan dari Kecamatan Sungai Boh dan Kecamatan
Kayan Selatan, namun setelah Tahun 2004 terpisah menjadi satu Kecamatan
tersendiri.
Mayoritas Penduduk
Kayan Hulu merupakan suku Dayak Kenyah, dan terbagi lagi menjadi beberapa Sub
Suku diantaranya Lepo Tau, Bakung, Badeng dan lainnya sebagian kecil.
Agama
yang paling banyak dianut Penduduk Kayan Hulu yakni Agama Kristen Protestan
sebesar 99,18 % dari total penduduk dan selebihnya menganut Agama Islam, dan
Agama Katolik. Upaya pembinaan dan menjaga kerukunan antara umat beragam atas
dasar bahwa Kayan Hulu dalam beragama dan kepercayaan juga manjadi fokus
pembangunan. Dimulai dengan memberikan kebebasan dalam menjalankan agama dan
keyakinannya masing – masing dan juga menjaga keutuhan dalam bermasyarakat,
hingga dibangunnya sarana penunjang peribadatan umat beragama yaitu Sarana
fisik berupa, gereja, langgar serta sarana penunjang lainnya telah didirikan baik
atas dasar swadaya masyarakat maupun oleh pihak pemerintah Daerah.
Potret Kayan Hulu merupakan gambaran masa depan yang menjanjikan. Daya dukung
alam, sumberdaya manusia, kondisi sosial dan budaya masyarakat, merupakan
faktor utama yang tersedia sebagai modal pembangunan.
Dari segi kehidupan Masyarakat sendiri Kelima Desa
tersebut tersebar mengikuti aliran sungai, karena sebagian penduduk masih menggantungkan
hidup pada sumber daya sungai, baik sebagai sumber kehidupan dalam hal pemanfaatan air maupun
mata pencaharian, dari usaha nelayan. Selain itu, perkampungan penduduk juga
dipengaruhi oleh alat transportasi masyarakat yang masih mengandalkan sungai.
Perekonomian masyarakat masih banyak bergerak di
sektor pertanian/perkebunan dan Hasil hutan. Secara geografis daerah Kayan Hulu
merupakan kawasan pertanian/perkebunan, dan sebagian besar masih dengan sistem berpindah-pindah
(nomaden), Hal ini merupakan pola
pertanian yang sudah di terapkan oleh masyarakat sejak dulu. Hal ini
dikarenakan minimnya penyuluhan dan sarana
pertanian tentang cara bercocok tanam yang baik dan benar, sedangkan lahan
garapan jika digarap dalam janka waktu berturut turut maka berkurang juga hasil
pertanian / perkebunan tersebut. itulah yang menyebabkan masyarakat kembali
mencari lahan baru untuk selanjutnya.
Untuk menopang kehidupan di sektor pertanian itu
sendiri adalah melakukan perdagangan
hasil Pertanian/Perkebunan dan hasil alam seperti mencari ikan dan berburu binatang.
Pola perdagangan yang dikembangkan sebagian masyarakat merupakan usaha
alternatif untuk menambah pendapatan. Jika dihitung secara
ekonomis usaha ini masih kurang menguntungkan karena faktor pemasaran hasil
tersebut sangat sulit didistribusikan baik untuk kebutuhan lokal maupun keluar,
semuanya terkait akses jalan yang belum memadai dan biaya transportasi yang terlalu tinggi.
Besar harapan kiranya Akses transportasi baik Udara Maupun Darat
dapat ditambah dan dibuka secara layak dimasa yang akan datang sehingga perkembangan
ekonomi juga dapat dirasakan oleh Masyarakat dan selanjutnya pembangunan
diberbagai bidangpun akan dengan tentunya terjadi di Kecamatan Kayan Hulu.
Dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Kecamatan Kayan Hulu memiliki kekurangan dari berbagai sisi, dalam hal
infrastruktur berupa sekolah. Sarana pendidikan yang ada antara lain Sekolah
Dasar (SD), dengan jumlah bangunan sebanyak 5 unit yang tersebar pada 5 desa
yang ada, kondisi bangunan rata-rata sudah tua. Menurut data penduduk 2025
terkait dengan pendidikan, jumlah siswa SD dari 5 Sekolah Dasar
pada tahun 2025 adalah 263 Orang,
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
sebanyak 127 Orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 93 Orang (Data
masing-masing Sekolah 2025).
Dalam menjalankan Pemerintahan di Desa yang
dipimpin oleh Kepala Desa, Kelima Desa
yang ada di Kecamatan Kayan Hulu terlaksana dengan baik itu semua Karena
didukung dengan adanya Fasilitas yang
sudah cukup memadai, baik bangunan Kantor Desa maupun sarana pendukung lainnya,
hanya 2 (Dua) Desa yang bisa dikatakan bangunan Kantor Desanya sudah Cukup tua yakni Desa Nawang Baru
dan Desa Long Temuyat.
Kondisi pelayanan dalam bidang
Kesehatan sebelumnyapun sangatlah terbatas dan juga sangat memprihatinkan, selain
keterbatasan pelayanan berupa tenaga medis, keterbatasan sarana fisik juga
merupakan kekurangan tersendiri, selain itu lokasi pelayanan yang sangat jauh
dari masyarakat menambah permasalahan dalam hal pelayanan di bidang kesehatan. Namun
setelah pemekaran Kabupaten Malinau sudah banyak perubahan, baik peningkatan
pelayanan kesehatan juga bisa dilihat dengan dibangunnya sarana pelayanan
kesehatan baik oleh Pemerintah Kabupaten mau pun Provinsi. Sarana kesehatan
yang ada di Kayan Hulu terdiri 1 Unit Puskesmas yang terletak di desa Long
Nawang yang pada awalnya diarahkan untuk
melayani 5 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Kayan Hulu. Untuk mendekatkan pelayanan masyarakat maka
dibangun 4 unit Puskesmas Pembantu (Pustu) yang terletak di Desa Nawang baru, Long
Temuyat, Long Payau, dan Long Betaoh. Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan
pada Puskesmas tersebut terdapat 1
(Satu) Orang dokter, 12 (Dua Belas) Orang bidan, 1(Satu) Orang ahli gizi, 1(Satu)
Orang kesling, 12 (Dua Belas) Orang perawat, 5 (Lima) Orang perkarya, 1 (Satu) Orang TU, 3 (Tiga) Orang Administrasi Kebijakan
Kesehatan, 2 (Dua0 Orang Promosi Kesehatan, 2 (Dua) ) Orang bidang
Laboratorium, dan 2 (Dua) Orang Bid. Farmasi. Pelayanan kesehatan juga dilakukan dengan
adanya pembinaan kader Posyandu Balita dan Posyandu Lansia, sebanyak 5 (Lima) kader
Posyandu Balita perdesa dan 5 (Lima) kader Posyandu Lansia perdesa.
Dalam hal pembangunan dan
pelestarian adat istiadat, Pemerintah Kecamatan Kayan Hulu berupaya membina dan
menjaga keberadaan adat istiadat baik berupa tarian, seni ukir, hukum-hukum
adat dan sebagainya. Melalui pembinaan kelembagaan adat optimalisasi peran dan
fungsi Adat serta pembangunan fasilitas adat berupa Balai Adat/Balai Desa. Kecamatan Kayan Hulu memiliki 4 Balai Adat/Balai Desa yang difungsikan pada
pelaksanaan acara-acara pertemuan adat, dan resepsi pernikahan adat.
Dari Lima Desa yang ada sudah
mengalami perluasan wilayah. Sebelumnya masyarakat lebih memilih berdomisili di
daerah aliran sungai dengan alasan mempermudah transportasi dan sebagai salah
satu mata pencaharian selain sektor pertanian. terbukanya akses antar desa membuat
masyarakat semakin melihat banyaknya peluang usaha sehingga penyebaran
perkampungan penduduk semakin meluas.
Salah
satu faktor penghambat perkembangan Kecamatan Kayan Hulu pada awalnya adalah
terbatasnya sarana transportasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi
masyarakat. Pembangunan sarana transportasi berupa jalan mengalami peningkatan
yang menghubungkan antar Desa. Dari Lima desa yang ada di Kecamatan Kayan Hulu
semuanya sudah dihubungkan dengan transportasi darat dengan kondisi jalan yang
masih Tanah, Semenisasi, Makadam, dan sebagian kecil beraspal. Dibangunnya
sarana transportasi membawa dampak pada perekonomian dan dinamisasi kehidupan
masyarakat. Kemudahan dalam transportasi ini didukung dengan tersedianya sarana
berupa jembatan. Karena kawasan Kayan Hulu terdapat sungai yang memisahkan di
dalam Desa.
Selain transportasi darat membuka akses antar Desa yang ada di Kayan
Hulu juga terhubung dengan Kecamatan lainnya, seperti Kecamatan Sungai Boh,
Kecamatan Kayan Selatan dan Kecamatan Kayan Hilir yang dulunya hanya merupakan
jalan setapak saja dan tidak terurus akibat jarangnya masyarakat menggunakan
akses tersebut dikarenakan lebih terasa sedikit mudah jika menggunakan
transportasi sungai walaupun membutuhkan biaya BBM yang cukup besar, sebab jaraknya yang sangat
jauh antar Kecamatan yang ada di Apau Kayan. Akses jalan darat ini sungguh
sangat besar manfaatnya dalam segi pertumbuhan ekonomi Masyarakat Kecamatan
Kayan Hulu, terutama jalan yang
menghubungkan Provinsi Kalimantan Utara dan Provinsi Kalimantan Timur
yang masih melewati jalan perusahaan
Sumalindo, walaupun jalan ini sangatlah
rusak parah atau sangat beresiko tinggi, namun ini adalah satu-satunya akses
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kecamatan Kayan Hulu Khususnya dan
Masyarakat Apau Kayan pada Umumnya, baik kebutuhan sembako, BBM, jasa dan
lainnya.
Pembangunan fisik dan pembangunan
sumberdaya manusia merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan dalam sebuah
tatanan kehidupan bermasyarakat dan ini merupakan prasyarat masyarakat yang
berkembang. Pembangunan di Kayan Hulu tidak hanya berhenti dalam dua sektor
tersebut, akan tetapi ada hal lagi yang perlu mendapat perhatian serius. Dan
ini merupakan komitmen Kayan Hulu dalam membangun dimana pembangunan spiritual merupakan kunci sukses dalam
pembangunan fisik dan SDM. Upaya pembinaan dan
menjaga kerukunan antara umat beragama atas dasar bahwa Kayan Hulu memiliki
heterogenitas dalam beragama dan kepercayaan juga manjadi fokus pembangunan.
Dimulai dengan memberikan kebebasan dalam menjalankan agama dan keyakinannya
masing – masing dan juga menjaga keutuhan dalam bermasyarakat.
Salah satu modal dasar dalam pembangunan
adalah terbentuknya satu sistem keamanan yang dapat menjamin siapa saja yang masuk
kedalam wilayah tersebut. rasa aman inilah yang membuat orang tidak ragu dalam
menjalankan usaha. Selain keamanan yang diprakasai atas dasar kesadaran
masyarakat, juga dibutuhkan suatu instrument yang dapat memberi pengamanan dan
pengayoman kepada masyarakat. dalam hal menjaga keamanan masyarakat Kecamatan
Kayan Hulu secara keseluruhan, yaitu dengan telah ada Kepolisian Sektor
(Polsek) dan juga Komando Rayon Militer (Koramil).
Sampai saat ini geliat pembangunan
diberbagai sektor perlahan terasa, semoga dengan perencanaan yang matang dan evaluasi yang
baik, disertai dengan kerja keras dalam usaha dalam mewujudkannya, Masa depan akan terlihat di Kecamatan kayan
Hulu.