Profil Singkat Kecamatan

By Administrator 31 Agu 2023, 10:34:07 WIB

Kecamatan Kayan Hulu merupakan  Kecamatan yang  jika dihitung dari semenjak kepemimpinan Belanda yaitu mulai Tahun 1911 sudah ada di Apau Kayan, telah berusia 114 (Seratus Empat Belas) Tahun,  adapun Pemerintahan yang dipimpin oleh Camat dimulai dari Tahun 1966 sampai sekarang, memang masa yang tergolong cukup lama.

Kecamatan Kayan Hulu adalah salah satu Kecamatan dalam Wilayah Apau Kayan yang juga termasuk dalam ‘Wilayah Perbatasan’ di Kabupaten Malinau yang berbatasan langsung dengan Malaysia (Serawak) di sebelah Barat. Batas-batas lainnya yakni Kecamatan Kayan Hilir disebelah Utara, Kecamatan Kayan Selatan disebelah Timur dan Selatan. Kayan Hulu terletak pada posisi antara 114 35’ 22”   -  116 50’ 55  Bujur Timur dan 1 21’ 364 10’ 55 Lintang Utara dengan luas daratan 735,40 Km² (Sumber BPS Kab. Malinau Th.2015)

Kecamatan Kayan Hulu terdiri dari 5 (Lima ) Desa yakni Desa Long Nawang yang juga merupakan ibukota Kecamatan, Desa Nawang Baru, Desa Long Temuyat, Desa Long Betaoh,  Desa Long Payau. Kayan Hulu berada pada ketinggian 611,1 Meter Dari Permukaan Laut (MDPL) dengan topografi wilayah berupa lembah, perbukitan, dan pegunungan (Sumber BPS Kab. Malinau Th.2015) . dengan topografi dan ketinggian wilayah seperti itu wilayah ini memiliki suhu udara yang lebih dingin dibandingkan di ibukota Kabupaten. Jarak dari ibukota Kabupaten mencapai 444 KM. (Sumber BPS Kab. Malinau Th.2015)

 untuk mencapai wilayah ini dari ibukota Kabupaten hanya dapat dilakukan dengan menggunakan Pesawat Udara dengan tujuan Bandara Long Nawang dan Bandara Long Ampung Kecamatan Kayan selatan.

Pada awalnya Kecamatan Kayan Hulu merupakan gabungan dari Kecamatan Sungai Boh dan Kecamatan Kayan Selatan, namun setelah Tahun 2004 terpisah menjadi satu Kecamatan tersendiri.

Mayoritas Penduduk Kayan Hulu merupakan suku Dayak Kenyah, dan terbagi lagi menjadi beberapa Sub Suku diantaranya Lepo Tau, Bakung, Badeng dan lainnya sebagian kecil.

               Agama yang paling banyak dianut Penduduk Kayan Hulu yakni Agama Kristen Protestan sebesar 99,18 % dari total penduduk dan selebihnya menganut Agama Islam, dan Agama Katolik. Upaya pembinaan dan  menjaga kerukunan antara umat beragam atas dasar bahwa Kayan Hulu dalam beragama dan kepercayaan juga manjadi fokus pembangunan. Dimulai dengan memberikan kebebasan dalam menjalankan agama dan keyakinannya masing – masing dan juga menjaga keutuhan dalam bermasyarakat, hingga dibangunnya sarana penunjang peribadatan umat beragama yaitu Sarana fisik berupa, gereja, langgar serta sarana penunjang lainnya telah didirikan  baik atas dasar swadaya masyarakat maupun oleh pihak pemerintah Daerah.

Potret Kayan Hulu merupakan gambaran  masa depan yang menjanjikan. Daya dukung alam, sumberdaya manusia, kondisi sosial dan budaya masyarakat, merupakan faktor utama yang tersedia sebagai modal pembangunan.

Dari segi kehidupan Masyarakat sendiri Kelima Desa tersebut tersebar mengikuti aliran sungai, karena sebagian penduduk masih menggantungkan hidup pada sumber daya sungai, baik sebagai sumber  kehidupan dalam hal pemanfaatan air maupun mata pencaharian, dari usaha nelayan. Selain itu, perkampungan penduduk juga dipengaruhi oleh alat transportasi masyarakat yang masih mengandalkan sungai.

Perekonomian masyarakat masih banyak bergerak di sektor pertanian/perkebunan dan Hasil hutan. Secara geografis daerah Kayan Hulu merupakan kawasan pertanian/perkebunan, dan sebagian besar masih dengan sistem berpindah-pindah (nomaden),  Hal ini merupakan pola pertanian yang sudah di terapkan oleh masyarakat sejak dulu. Hal ini dikarenakan  minimnya penyuluhan dan sarana pertanian tentang cara bercocok tanam yang baik dan benar, sedangkan lahan garapan jika digarap dalam janka waktu berturut turut maka berkurang juga hasil pertanian / perkebunan tersebut. itulah yang menyebabkan masyarakat kembali mencari lahan baru untuk selanjutnya.

Untuk menopang kehidupan di sektor pertanian itu sendiri adalah  melakukan perdagangan hasil Pertanian/Perkebunan dan hasil alam seperti mencari ikan dan berburu binatang. Pola perdagangan yang dikembangkan sebagian masyarakat merupakan usaha alternatif untuk menambah pendapatan. Jika dihitung secara ekonomis usaha ini masih kurang menguntungkan karena faktor pemasaran hasil tersebut sangat sulit didistribusikan baik untuk kebutuhan lokal maupun keluar, semuanya terkait akses jalan yang belum memadai dan  biaya transportasi yang terlalu tinggi.

Besar harapan  kiranya Akses transportasi baik Udara Maupun Darat dapat ditambah dan dibuka secara layak dimasa yang akan datang sehingga perkembangan ekonomi juga dapat dirasakan oleh Masyarakat dan selanjutnya pembangunan diberbagai bidangpun akan dengan tentunya terjadi di Kecamatan Kayan Hulu.

Dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kecamatan Kayan Hulu memiliki kekurangan dari berbagai sisi, dalam hal infrastruktur berupa sekolah. Sarana pendidikan yang ada antara lain Sekolah Dasar (SD), dengan jumlah bangunan sebanyak 5 unit yang tersebar pada 5 desa yang ada, kondisi bangunan rata-rata sudah tua. Menurut data penduduk 2025 terkait dengan pendidikan, jumlah siswa SD dari 5 Sekolah  Dasar  pada tahun 2025  adalah 263 Orang,  Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebanyak 127 Orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 93 Orang (Data masing-masing Sekolah 2025).

Dalam menjalankan Pemerintahan di Desa yang dipimpin oleh  Kepala Desa, Kelima Desa yang ada di Kecamatan Kayan Hulu terlaksana dengan baik itu semua Karena didukung  dengan adanya Fasilitas yang sudah cukup memadai, baik bangunan Kantor Desa maupun sarana pendukung lainnya, hanya 2 (Dua) Desa yang bisa dikatakan bangunan Kantor  Desanya sudah Cukup tua yakni Desa Nawang Baru dan Desa Long Temuyat.

         Kondisi pelayanan dalam bidang Kesehatan sebelumnyapun sangatlah terbatas dan juga sangat memprihatinkan, selain keterbatasan pelayanan berupa tenaga medis, keterbatasan sarana fisik juga merupakan kekurangan tersendiri, selain itu lokasi pelayanan yang sangat jauh dari masyarakat menambah permasalahan dalam hal pelayanan di bidang kesehatan. Namun setelah pemekaran Kabupaten Malinau sudah banyak perubahan, baik peningkatan pelayanan kesehatan juga bisa dilihat dengan dibangunnya sarana pelayanan kesehatan baik oleh Pemerintah Kabupaten mau pun Provinsi. Sarana kesehatan yang ada di Kayan Hulu terdiri 1 Unit Puskesmas yang terletak di desa Long Nawang  yang pada awalnya diarahkan untuk melayani 5 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Kayan Hulu. Untuk  mendekatkan pelayanan masyarakat maka dibangun 4 unit Puskesmas Pembantu (Pustu) yang terletak di Desa Nawang baru, Long Temuyat, Long Payau, dan Long Betaoh. Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan pada Puskesmas tersebut  terdapat 1 (Satu) Orang dokter, 12 (Dua Belas) Orang bidan, 1(Satu) Orang ahli gizi, 1(Satu) Orang kesling, 12 (Dua Belas) Orang perawat, 5 (Lima) Orang perkarya,  1 (Satu) Orang TU,  3 (Tiga) Orang Administrasi Kebijakan Kesehatan, 2 (Dua0 Orang Promosi Kesehatan, 2 (Dua) ) Orang bidang Laboratorium, dan 2 (Dua) Orang Bid. Farmasi.  Pelayanan kesehatan juga dilakukan dengan adanya pembinaan kader Posyandu Balita dan Posyandu Lansia, sebanyak 5 (Lima) kader Posyandu Balita perdesa dan 5 (Lima) kader Posyandu Lansia perdesa.

              Dalam hal pembangunan dan pelestarian adat istiadat, Pemerintah Kecamatan Kayan Hulu berupaya membina dan menjaga keberadaan adat istiadat baik berupa tarian, seni ukir, hukum-hukum adat dan sebagainya. Melalui pembinaan kelembagaan adat optimalisasi peran dan fungsi Adat serta pembangunan fasilitas adat berupa Balai Adat/Balai Desa.  Kecamatan Kayan Hulu  memiliki   4 Balai Adat/Balai Desa yang difungsikan pada pelaksanaan acara-acara pertemuan adat, dan resepsi pernikahan adat.

            Dari Lima Desa yang ada sudah mengalami perluasan wilayah. Sebelumnya masyarakat lebih memilih berdomisili di daerah aliran sungai dengan alasan mempermudah transportasi dan sebagai salah satu mata pencaharian selain sektor pertanian. terbukanya akses antar desa membuat masyarakat semakin melihat banyaknya peluang usaha sehingga penyebaran perkampungan penduduk semakin meluas.

           Salah satu faktor penghambat perkembangan Kecamatan Kayan Hulu pada awalnya adalah terbatasnya sarana transportasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pembangunan sarana transportasi berupa jalan mengalami peningkatan yang menghubungkan antar Desa. Dari Lima desa yang ada di Kecamatan Kayan Hulu semuanya sudah dihubungkan dengan transportasi darat dengan kondisi jalan yang masih Tanah, Semenisasi, Makadam, dan sebagian kecil beraspal. Dibangunnya sarana transportasi membawa dampak pada perekonomian dan dinamisasi kehidupan masyarakat. Kemudahan dalam transportasi ini didukung dengan tersedianya sarana berupa jembatan. Karena kawasan Kayan Hulu terdapat sungai yang memisahkan di dalam Desa.

             Selain transportasi darat membuka akses antar Desa yang ada di Kayan Hulu juga terhubung dengan Kecamatan lainnya, seperti Kecamatan Sungai Boh, Kecamatan Kayan Selatan dan Kecamatan Kayan Hilir yang dulunya hanya merupakan jalan setapak saja dan tidak terurus akibat jarangnya masyarakat menggunakan akses tersebut dikarenakan lebih terasa sedikit mudah jika menggunakan transportasi sungai walaupun membutuhkan biaya BBM  yang cukup besar, sebab jaraknya yang sangat jauh antar Kecamatan yang ada di Apau Kayan. Akses jalan darat ini sungguh sangat besar manfaatnya dalam segi pertumbuhan ekonomi Masyarakat Kecamatan Kayan Hulu, terutama jalan yang  menghubungkan Provinsi Kalimantan Utara dan Provinsi Kalimantan Timur yang  masih melewati jalan perusahaan Sumalindo,  walaupun jalan ini sangatlah rusak parah atau sangat beresiko tinggi, namun ini adalah satu-satunya akses untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kecamatan Kayan Hulu Khususnya dan Masyarakat Apau Kayan pada Umumnya, baik kebutuhan sembako, BBM, jasa dan lainnya.             

           Pembangunan fisik dan pembangunan sumberdaya manusia merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan dalam sebuah tatanan kehidupan bermasyarakat dan ini merupakan prasyarat masyarakat yang berkembang. Pembangunan di Kayan Hulu tidak hanya berhenti dalam dua sektor tersebut, akan tetapi ada hal lagi yang perlu mendapat perhatian serius. Dan ini merupakan komitmen Kayan Hulu dalam membangun dimana pembangunan  spiritual merupakan kunci sukses dalam pembangunan fisik dan SDM. Upaya pembinaan dan  menjaga kerukunan antara umat beragama atas dasar bahwa Kayan Hulu memiliki heterogenitas dalam beragama dan kepercayaan juga manjadi fokus pembangunan. Dimulai dengan memberikan kebebasan dalam menjalankan agama dan keyakinannya masing – masing dan juga menjaga keutuhan dalam bermasyarakat.

           Salah satu modal dasar dalam pembangunan adalah terbentuknya satu sistem keamanan yang dapat menjamin siapa saja yang masuk kedalam wilayah tersebut. rasa aman inilah yang membuat orang tidak ragu dalam menjalankan usaha. Selain keamanan yang diprakasai atas dasar kesadaran masyarakat, juga dibutuhkan suatu instrument yang dapat memberi pengamanan dan pengayoman kepada masyarakat. dalam hal menjaga keamanan masyarakat Kecamatan Kayan Hulu secara keseluruhan, yaitu dengan telah ada Kepolisian Sektor (Polsek) dan juga Komando Rayon Militer (Koramil).

         Sampai saat ini geliat pembangunan diberbagai sektor perlahan terasa, semoga dengan  perencanaan yang matang dan evaluasi yang baik, disertai dengan kerja keras dalam usaha dalam mewujudkannya,  Masa depan akan terlihat di Kecamatan kayan Hulu.